Secara singkat Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya.
Perlu diketahui bahwa anak yang tinggi badannya di bawah rata-rata belum tentu mengalami kekurangan gizi. Hal ini karena tinggi badan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi bila kedua orang tua berpostur tubuh pendek, anak juga bisa memiliki kondisi yang sama.
Penyebab Stunting
- Ibu mengalami malnutrisi atau terserang infeksi selama hamil
- Anak tidak mendapatkan ASI eksklusif
- Kualitas gizi MPASI yang kurang
- Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, seperti alergi susu sapi atau sindrom malabsorbsi
- Anak menderita infeksi kronis, seperti tuberkulosis atau cacingan
- Anak memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit jantung bawaan atau thalasemia
Faktor risiko stunting
- Terlahir prematur
- Terlahir dengan berat badan rendah
- Mengalami intrauterine growth restriction (IUGR)
- Tidak mendapatkan vaksin yang lengkap
- Hidup di tengah kemiskinan
- Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk dan tidak mendapatkan akses untuk air bersih
Gejala Stunting
- Tinggi badan anak lebih pendek daripada tinggi badan anak seusianya
- Berat badan tidak meningkat secara konsisten
- Tahap perkembangan yang terlambat dibandingkan anak seusianya
- Tidak aktif bermain
- Sering lemas
- Mudah terserang penyakit, terutama infeksi
Kapan harus ke dokter
- Batuk lebih dari 2 minggu
- Demam atau diare berulang
- Sulit menyusu
- Sesak napas
Diagnosis Stunting
- Pemberian ASI dan asupan makan anak
- Kondisi kehamilan dan persalinan
- Lingkungan tempat tinggal
- Vaksinasi yang pernah dilakukan
- Panjang atau tinggi badan
- Berat badan
- Lingkar kepala
- Lingkar lengan anak.
- Tes darah, untuk mendeteksi gangguan kesehatan, seperti tuberkulosis, infeksi kronis, atau anemia
- Tes urine, untuk mendeteksi sel darah putih di dalam urine yang bisa menjadi tanda infeksi
- Pemeriksaan feses, untuk memeriksa infeksi parasit atau intoleransi laktosa
- Ekokardiografi atau USG jantung, untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan
- Foto Rontgen dada, untuk melihat kondisi jantung dan paru-paru
- Tes Mantoux, untuk mendiagnosis penyakit TBC
Pengobatan Stunting
- Mengobati penyakit yang mendasarinya, misalnya memberikan obat-obatan antituberkulosis bila anak menderita TBC
- Memberikan suplemen vitamin A, zinc, zat besi, kalsium, dan yodium
- Memberikan penyuluhan kepada orang tua agar memenuhi kebutuhan nutrisi anak
- Memberikan nutrisi yang tepat dan lengkap lewat MPASI atau makanan pokok, berupa makanan yang kaya protein hewani, lemak, dan kalori
- Membawa anak untuk kontrol rutin ke dokter jika ia menderita penyakit kronis
- Memeriksakan tinggi dan berat badan anak secara berkala
- Memperbaiki sanitasi di rumah dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencapai keluarga yang sehat
Komplikasi Stunting
- Gangguan perkembangan otak yang mengganggu proses belajar dan menurunkan prestasi anak ke depannya
- Penyakit metabolik ketika dewasa, seperti obesitas dan diabetes
- Sering sakit dan mudah terkena infeksi
Pencegahan Stunting
- Memenuhi asupan gizi yang cukup sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan
- Mencukupi asupan gizi, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun
- Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan
- Membaca buku KIA agar mengetahui panduan menyiapkan asupan makanan yang tepat untuk anak
- Melakukan pemeriksaan rutin ke posyandu untuk memantau tahapan tumbuh kembang anak
- Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap


Tidak ada komentar:
Posting Komentar